
Amandel (tonsil) adalah kelenjar yang berada di belakang tenggorokan dan berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Ketika ada bakteri atau virus yang masuk melalui mulut dan melewati tenggorokan, tonsil akan menyaring zat asing tersebut. Selain radang amandel (tonsilitis), ada kondisi medis lain yang dapat mengganggu kinerja tonsil, yaitu tonsil stone atau batu amandel.
Walaupun menyerang amandel, banyak pasien yang tidak menyadari bahwa mereka terkena penyakit ini. Untuk itu, pelajari apa saja batu amandel berikut ini.
Walaupun menyerang amandel, banyak pasien yang tidak menyadari bahwa mereka terkena penyakit ini. Untuk itu, pelajari apa saja batu amandel berikut ini.
Batu amandel, bisa terbentuk akibat sisa makanan
Tonsillolits atau dikenal juga dengan tonsil stone adalah batuan putih atau kuning pada menempel di dalam amandel. Terbentuknya batu amandel disebabkan oleh sel mati, lendir, air liur, atau makanan yang menyumbat pada celah amandel yang disebut dengan crypt tonsil. Lambat laun, kotoran akan semakin banyak yang tersangkut, menumpuk, membentuk batuan dan mengeras.Orang yang memiliki kebersihan mulut yang buruk, sinus bermasalah, ukuran amandel besar atau radang amandel kronis berisiko dengan tonsillolits. Sayangnya, penyakit ini sering kali tidak memiliki gejala (asimptomatik).
Walaupun jarang menyebabkan komplikasi parah, batuan bisa membesar seukuran butir beras hingga buah anggur. Akibatnya, amandel bisa membengkak dan menimbulkan rasa tidak nyaman.
Berbagai gejala batu amandel yang perlu Anda perhatikan
Beberapa gejala yang mungkin terjadi jika Anda memiliki batu amandel adalah:
1. Bau mulut

Dari semua pasien, 75 persen orang dengan kandungan senyawa sulfur yang tinggi pada mulutnya memiliki tonsil stone. Bakteri dan jamur yang memakan tumpukan batuan mengeluarkan zat yang membuat napas dari mulut berbau busuk.
2. Sakit tenggorokan karena pembengkakan

Ketika batu amandel dan radang amandel terjadi bersamaan, akan sulit menentukan apakah rasa sakit di tenggorokan disebabkan oleh infeksi atau pembengkakan. Untungnya, batu empedu yang asimptomatik biasanya akan terdeteksi lebih mudah karena adanya radang amandel.
3. Adanya gumpalan putih di tenggorokan

Pada kasus ini, batu amandel hanya akan terlihat dengan bantuan teknik pemindaian non-invasif, seperti CT scan atau pencitraan resonansi magnetik.
4. Kesulitan menelan dan telinga terasa sakit

Selain kesulitan menelan, pasien juga bisa merasakan sakit pada bagian telinga. Meskipun batuan yang terbentuk tidak menyentuh langsung area telinga, tenggorokan dan telinga memiliki jalur saraf yang sama sehingga rasa sakit bisa menyebar.
Comments
Post a Comment