Kata Penelitian, Duduk di Dekat Jendela Pesawat Jauh Lebih Sehat

Tempat duduk mana yang menjadi favorit Anda ketika naik pesawat, duduk dekat jendela atau dekat lorong? Bila Anda lebih suka duduk dekat jendela, maka pilihan Anda sangat tepat. Pasalnya, tempat duduk pilihan Anda ini dapat membuat Anda menjadi lebih sehat dan terhindar dari penyakit. Bagaimana bisa? Berikut penjelasannya.

Duduk di dekat jendela pesawat ternyata lebih sehat
Selama naik pesawat, Anda terhubung dengan banyak orang di dalam satu ruangan yang cukup luas. Hal ini tidak menutup kemungkinan terjadinya penyebaran penyakit di dalam ruangan pesawat. Anda mungkin menjadi cemas dan takut tertular flu, batuk, atau penyakit lainnya dari penumpang yang duduk di dekat Anda.

Anda sebaiknya tak perlu cemas dulu. Sebab, kemungkinan penularan penyakit tersebut ternyata bisa dihindari dengan memilih posisi tempat duduk yang tepat selama penerbangan.

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada Proceedings of the National Academy of Sciencemenemukan bahwa penumpang yang duduk di lorong lebih mungkin untuk tertular penyakit daripada orang yang duduk di dekat jendela pesawat.

Sebanyak 80 persen penumpang yang duduk di dekat lorong cenderung lebih sering bergerak, misalnya ke toilet atau sekadar memeriksa barangnya di kabin pesawat.

Di sisi lain, hanya sekitar 43 persen penumpang yang duduk dekat jendela yang bangun dari tempat duduknya selama penerbangan. Ini artinya, orang yang duduk dekat lorong lebih mudah melakukan pergerakan atau berpindah tempat ketimbang orang yang duduk dekat jendela.

Di akhir penelitian, para ahli menyimpulkan bahwa orang yang duduk di area lorong justru berisiko terserang penyakit ketimbang orang yang duduk di dekat jendela.

Mengapa duduk di area lorong justru berisiko kena penyakit?
Meskipun Anda lebih leluasa untuk bergerak saat duduk di dekat lorong, tapi Anda lebih berisiko untuk tertular penyakit. Pasalnya, duduk dekat lorong membuat Anda lebih mudah menangkap kuman atau virus lewat sentuhan dengan orang yang berlalu-lalang, baik itu penumpang maupun pramugari yang sedang bertugas, daripada saat duduk dekat jendela.

Beberapa penyakit seperti flu dan batuk dapat mudah ditularkan melalui droplet yang berisi virus. Saat seseorang batuk atau bersin, cipratan air liur yang mengandung virus dapat dengan mudah menempel di permukaan baju, tangan (bila Anda langsung menutupnya dengan tangan), atau bahkan langsung terhirup oleh orang lain, termasuk Anda.

Bila Anda duduk dekat lorong, maka Anda akan lebih mudah bersentuhan dengan orang yang berlalu-lalang yang mungkin sedang sakit atau membawa virus penyakit.

Mereka mungkin saja akan berjalan menyusuri lorong sambil menyentuh sandaran tempat duduk Anda. Menurut Vichy Stover Hertzberg, PhD, seorang peneliti sekaligus ahli biostatistik dari Emory University di Atlanta, hal ini tidak menutup kemungkinan Anda akan ikut menghirup udara yang berisi virus tersebut dan berakhir dengan terkena flu atau batuk yang sama.

Di sisi lain, orang yang duduk dekat jendela berisiko lebih rendah untuk tertular penyakit. Sebab, selama penerbangan penumpang tersebut tidak banyak berpindah dan jauh dari orang yang berlalu-lalang. Alhasil, penularan penyakit menjadi lebih minim ketimbang duduk dekat lorong.

Lagipula, duduk dekat jendela bikin tidur lebih nyenyak
Duduk dekat jendela saat naik pesawat ternyata terbukti memberikan sejumlah manfaat dan kenyamanan bagi penumpang. Selain menurunkan risiko penularan penyakit, duduk dekat jendela juga membuat tidur Anda menjadi lebih nyenyak, lho!

Anda mungkin sering mengalami susah tidur saat berada di pesawat, entah karena duduk terlalu tegak, suara bising, atau karena goncangan pesawat. Dengan duduk dekat jendela, Anda memiliki keuntungan lebih karena dapat bersandar ke arah jendela sehingga tidur Anda menjadi lebih nyenyak. Ini karena Anda tak perlu menopang tubuh terlalu berat seperti saat harus tidur dalam posisi tegak di kursi tengah atau dekat lorong.

Tidur dengan bersandar ke jendela pesawat tentu lebih nyaman ketimbang menggunakan bantal leher saat tidur dengan posisi tegak. Tidur dengan bantal leher tidak selalu mencegah Anda dari sakit leher kalau Anda tidur dengan posisi tegak. Alih-alih mendapatkan waktu istirahat, tubuh malah terasa tak karuan saat mendarat di tempat tujuan.

Karena itu, memilih posisi duduk memegang peranan penting untuk menjaga kesehatan Anda selama penerbangan. Selain memilih duduk dekat jendela untuk mencegah penularan penyakit, Anda juga perlu siap sedia tisu basah atau cairan pembersih tangan (handsanitizer). Bila perlu, gunakan masker untuk mencegah kemungkinan tertular penyakit selama berada di udara.

Comments

Related Post

loading...